Demi Masa

MENSUCIKAN HATI DALAM MENGGAPAI RIDHO ILAHI

Senin, 31 Oktober 2011

Teman - Teman Bilang Guruku Galak


Teman - Teman Bilang Guruku Galak


“ Sebaiknya seorang anak dididik oleh seorang guru yang memiliki kecerdasan dan agama, piawai dalam membina akhlak , cakap dalam mengatur anak, jauh dari sifat ringan tangan ( gampang memukul ) dan dengki, dan tidak kasar dihadapan muridnya”. ( Ibnu Sina )
Seorang ibu melihat anaknya sedang duduk termenung seakan menyimpan seribu satu masalah. Pagi yang cerah semestinya ia harus sekolah, tetapi ia  terlihat gelisah dan berkata : ” bu, pagi ini saya kurang enak badan”, ibunya mendekati dengan mengulurkan tangannya ke leher dan dahi si buah hati sambil berkata : “ sepertinya kamu tidak demam dan badanmu sehat, kenapa kamu bilang begitu nak?” Setelah beberapa saat sang ibu memeluk dan bertanya, “ ada apa dengan dirimu disekolah nak ?”mulailah ia berterus terang bahwa sebenarnya ia takut sekolah, karena di sekolah ada salah seorang guru yang di anggap galak”, dan ia lebih memilih menghindari guru tersebut.
Cerita di atas merupakan sebagian masalah yang dialami pada anak usia sekolah dasar. Jika anak anda mengalami hal tersebut sebaiknya komunikasikan dengan pihak wali kelas, guru yang bersangkutan dan kepala sekolah, kemudian gali masalahnya, sehingga masalah akan terurai satu persatu dan pahamkan pada anak bahwasannya sebenarnya guru tersebut tidak galak tetapi guru tersebut ingin mengajarkan disiplin dalam belajar.
Kenapa sih muncul gambaran  ada guru galak?  
Pada umumnya guru bersikap garang karena menganggap itu cara efektif dalam mendisiplinkan anak. Dalam jangka pendek, mungkin. Tetapi yang jelas cara itu membuat anak berdisiplin bukan karena kesadaran diri sendiri namun karena takut dimarahi. Kondisi belajar kurang menyenangkan. Murid jadi tidak berani terbuka saat memiliki masalah. Kehadiran guru seakan menjadi hantu buat mereka. Anak pun bisa mogok belajar lantaran guru tersebut.
Bagaimana mengatasi masalah ini ?
Ada beberapa solusi dalam menghadapi masalah ini, antara lain :
1. Jeli memilih sekolah. Jangan hanya melihat fasilitas fisik sekolah saja, tapi juga kualitas gurunya.   Bisakah dia bersahabat dengan murid.
 2. Jika anak dimarahi guru galak, carilah penyebabnya. Misalnya kalau ia sering terlambat datang ke sekolah, datanglah lebih pagi agar terhindar dari amukan guru. Cegah jangan sampai terulang penyebabnya. Berilah motivasi dan dukungan agar ia tetap sekolah.
3. Jalin komunikasi antara orang tua, anak, guru, wali kelas dan seluruh citivitas akademik sekolah secara kekeluargaan.
4. Aktifkan korlas ( kordinasi  kelas ) sebagai  media komunikasi  dan informasi dalam perkembangan belajar anak di rumah dan di sekolah.
5. Carilah sekolah yang lebih mengedepankan penanaman nilai – nilai akhlak dan pembiasaan hidup yang islami yang mengajarkan kecintaan terhadap Alloh, Rosululloh dan para sahabatNya.
6. Kajilah buku – buku bagaimana cara mendidik anak secara benar dan Islami, sehingga anak akan tumbuh sesuai fitrahnya.
Oleh      :  Ahmad Riyadi, S.Pd.I ( Bimbingan dan Konseling SDIT Ulul Albab )
Maroji’ :    
o   101 masalah di sekolah, Rahmitha P. Sandjojo, P.si.
o   Tarbiyatul Aulad, Dr. Nashih ‘Ulwan,
o   Anakku Tak Suka Bohong, Dr. M. Fahd Ats – Tsuwaini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar