Cara Efektif Mengatasi Anak Suka Jajan Di Sekolah
Oleh : Ahmad Riyadi, S.Pd.I
يا أيها النا س كلوا مما فى الأرض حللا طيب ولا تتبعوا خطوت الشيطن إنه لكم عد و مبين
“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan thoyyib ( baik )dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” ( QS: Al – Baqarah : 168 ).
فَلْيَنظُرِ الإِنسَانُ إِلَى طَعَامِهِ أَنَّا صَبَبْنَا الْمَآءَ صَبّاً ثُمَّ شَقَقْنَا الاْرْضَ شَقّاً فَأَنبَتْنَا فِيهَا حَبّاً وَعِنَباً وَقَضْباً وَزَيْتُوناً وَنَخْلاً وَحَدَآئِقَ غُلْباً وَفَاكِهَةً وَأَبّاً مَّتَاعاً لَّكُمْ وَلاِنْعَامِكُمْ
"Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” ( Qs Abasa : 24-32 )
Allah subhanahu wala dalam ayat di atas memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa yang dia makan, apa yang masuk ke dalam perutnya. Perintah tersebut mengandung beberapa hikmah diantaranya :
Pertama : agar manusia berfikir tentang kebesaran Allah swt yang telah menyediakan makanan untuk keperluan hidup manusia. Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya ( 20 / 143 ) : “ Maka hendaknya manusia melihat bagaimana Allah menciptakan makanan untuk manusia… yaitu makanan yang merupakan kebutuhan pokok hidupnya, bagaimana Allah menyediakan baginya sarana kehidupan, hal ini agar dia mempersiapkan diri untuk kehidupan di akherat “.
Kedua : ketika memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa yang dimakan, Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan beberapa nama makanan yang sebenarnya sangat bagus untuk kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri, seperti biji-bijian, anggur, sayur-sayuran, zaitun, atau kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan.
Ketiga : Perintah untuk memperhatikan makanan, adalah perintah untuk berhati-hati memilih makanan, agar kita tidak sembarang mengkomsumsi makanan yang membahayakan kesehatan kita. Diantara makanan-makanan yang bisa memicu terjadi penyakit maag adalah makan-makanan yang mengandung lemak, seperti coklat, gorengan, minuman bersoda, minuman yang beralkohol, produk olahan susu yang tinggi lemak, daging tinggi lemak, kafein yang terdapat dalam kopi. Begitu juga makanan terlalu pedas dan lain-lainnya. Orang yang sembarangan makan tanpa melihat dan meneliti makanan tersebut, berarti tidak mengamalkan ayat di atas, oleh karenanya dia sangat rentan terkena penyakit maag.
Keempat : Perintah untuk memperhatikan makanan, juga berarti perintah untuk memperhatikan kapan seharusnya orang itu harus makan. Makan yang menyehatkan tubuh kita, adalah makan yang teratur, sebaliknya pola makan yang tidak teratur akan memicu munculnya penyakit maag. Begitu juga terlambat makan atau makan tergesa-gesa dan terlalu cepat, juga memicu penyakit maag.
Kelima : Perintah untuk melihat makanan, juga perintah agar makanan yang kita makan tidak berlebihan, sebagaiman firman Allah swt :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” ( Qs Al A’raf : 31 )
Maha Benar Allah, ternyata dalam penelitian ditemukan bahwa makan dalam porsi yang banyak dan berlebihan memicu munculnya penyakit maag. Bahkan jika maag sudah sangat parah, akan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Bagaiamana Etika Makan Yang Tepat.
Sebaiknya makan dan minum sambil duduk, membaca bismilah dan makan dengan tangan kanan.
وعن أنس رضي ألله عنه عن النبى صلى الله عليه و سلم, أنه نهى أن يشرب الرجل قا ءما, قال : قتا د ة : فقلنا لأ نس :
فا لأكل ؟ قال : ذالك أشر أو أخبث ( رواه مسلم ) وفى روا ية له : أن ألنبي صلى الله عليه و سلم زجر عن ا لشرب قاءما
( رواه مسلم )
“Dari Anas رضي ألله عنه berkata : Nabi صلى الله عليه و سلم melarang orang minum sambil berdiri, Qotadah bertanya kepada Anas :kalau makan bagaimana ? kalau makan berdiri lebih buruk dan jahat .
Dan dalam riwayat lain Nabi صلى الله عليه و سلم melarang orang minum sambil berdiri. ( Diriwayatkan oleh Muslim ).
Fenomena Yang Muncul Disekitar Kita
“Mi, boleh nggak aku beli jajan es kiko, Ucap Diva bocah kelas 3 SD sambil menunjuk sebuah tayangan iklan di televisi. Lalu tidak lama kemudian, “Mi, aku juga mau jajan itu besok” sambil menarik tangan umi untuk mengajaknya melihat iklan biscuit yang sedang muncul di layar tivi. “Mi… nanti beliin pempek telur dan sosis goreng, jangan lupa kue laba - laba juga ya, ketika ia duduk di teras rumah sambil melihat abang – abang sedang lewat depan rumahnya , aku suka banget…
Di atas adalah beberapa contoh permintaan anak yang sering kali diminta anak. Biasanya itu menjadi alasan mereka untuk menikmati jajan yang mungkin sering kita dengar dalam keseharian. Faktor seperti iklan di televisi cukup besar memberikan pengaruh terhadap jajan anak. Apalagi untuk saat ini, iklan jajanan anak anak begitu bombastisnya muncul dilayar televisi.
Saya sendiri pernah melihat seorang anak yang merengek-rengek minta dibelikan susu kotak setelah melihat iklan susu kotak ditelevisi. Selain itu saya juga pernah melihat anak yang menangis meraung-raung minta dibelikan coklat karena melihat temannya itu jajan di warung. Jadi ada banyak cara untuk menarik anak untuk jajan. Tayangan iklan di televisi, gambar di majalah anak, atau karena melihat temannya yang sedan jajan.
Data Dilapangan Yang Sangat Mengejutkan
Balai Besar Pengawas Obat dam Makanan (BBPOM) Pekanbaru menemukan sedikitnya 21 kasus pangan jajanan anak sekolah (PJAS) mengandung zat kimia berbahaya seperti borak, formalin dan lainnya selama tahun 2011.
Kepala BBPOM Pekanbaru I Gde Nyoman Suandi di Pekanbaru, Minggu (1/4), mengatakan, sebanyak 21 kasus PJAS berbahaya tersebut ditemukan saat melakukan pengujian sampling terhadap makanan yang dijajakan di kantin-kantis sekolah dasar (SD) yang ada di Riau.
"Dari 144 sampling yang kami uji kelayakannya, ternyata sebanyak 21 di antaranya mengandung zat berbahaya, seperti borak dan formalin," katanya.
Atas temuan tersebut, katanya, BBPOM Pekanbaru kemudian melakukan penelusuran mendalam sebelum akhirnya memberikan bimbingan teknis ke sejumlah sekolah khususnya SD untuk melakukan pelarangan terhadap pelajarnya jajan di luar sekolah.
"Pastikan mereka hanya jajan di kantin resmi sekolah agar terhindar dari pangan berbahaya. Untuk kantin di masing-masing sekolah juga telah diberikan bimbingan bagaimana menciptakan makanan yang sehat," katanya.
Pengujian sampling sendiri, demikian Nyoman Suandi, dilakukan oleh petugas dengan menggunakan mobil keliling yang telah dilengkapi dengan alat atau teknologi pengecekan pangan berbahaya.
Kemudian untuk tahun 2012 ini, katanya, BBPOM sebagai badan pengawas atas berbagai produk makanan dan minuman juga akan lebih mengintensifkan pengawasan, khususnya untuk PJAS.
Saat ini, BBPOM sendiri juga telah membentuk tim terpadu atau tim koordinasi yang terdiri dari sejumlah unsur dan instansi terkait.
"Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan pihak rumah sakit serta lainnya. Tim ini nantinya akan bekerja mengawasi berbagai produk makanan dan minuman yang beredar di sejumlah wilayah Riau, termasuk PJAS," katanya.
Dari tim koordinasi ini, Nyoman Suandi juga berharap adanya program-program baru yang mengarah pada kesehatan masyarakat, termasuk juga melakukan bimbingan teknis secara rutin ke tiap sekolah-sekolah.
"Kami sendiri menargetkan, tahun 2012 ini, ada sebanyak seratus kantin sekolah dasar yang akan dilakukan pengujian atas berbagai produk yang dijajakan," katanya.
Seratus sekolah tersebut, demikian Nyoman Suandi, merupakan "ladang pendidikan" yang sebelumnya telah ditelusuri rawan dengan peredaran PJAS berbahaya.
"Ada klasifikasinya untuk menentukan sekolah mana yang akan dilakukan pengujian sampling hingga dilakukan bimbingan teknis. Dari seratus sekolah tersebut, memang rata-rata memiliki predikat C atau sangat kurang baik,"
Kepala BBPOM Pekanbaru I Gde Nyoman Suandi di Pekanbaru, Minggu (1/4), mengatakan, sebanyak 21 kasus PJAS berbahaya tersebut ditemukan saat melakukan pengujian sampling terhadap makanan yang dijajakan di kantin-kantis sekolah dasar (SD) yang ada di Riau.
"Dari 144 sampling yang kami uji kelayakannya, ternyata sebanyak 21 di antaranya mengandung zat berbahaya, seperti borak dan formalin," katanya.
Atas temuan tersebut, katanya, BBPOM Pekanbaru kemudian melakukan penelusuran mendalam sebelum akhirnya memberikan bimbingan teknis ke sejumlah sekolah khususnya SD untuk melakukan pelarangan terhadap pelajarnya jajan di luar sekolah.
"Pastikan mereka hanya jajan di kantin resmi sekolah agar terhindar dari pangan berbahaya. Untuk kantin di masing-masing sekolah juga telah diberikan bimbingan bagaimana menciptakan makanan yang sehat," katanya.
Pengujian sampling sendiri, demikian Nyoman Suandi, dilakukan oleh petugas dengan menggunakan mobil keliling yang telah dilengkapi dengan alat atau teknologi pengecekan pangan berbahaya.
Kemudian untuk tahun 2012 ini, katanya, BBPOM sebagai badan pengawas atas berbagai produk makanan dan minuman juga akan lebih mengintensifkan pengawasan, khususnya untuk PJAS.
Saat ini, BBPOM sendiri juga telah membentuk tim terpadu atau tim koordinasi yang terdiri dari sejumlah unsur dan instansi terkait.
"Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan pihak rumah sakit serta lainnya. Tim ini nantinya akan bekerja mengawasi berbagai produk makanan dan minuman yang beredar di sejumlah wilayah Riau, termasuk PJAS," katanya.
Dari tim koordinasi ini, Nyoman Suandi juga berharap adanya program-program baru yang mengarah pada kesehatan masyarakat, termasuk juga melakukan bimbingan teknis secara rutin ke tiap sekolah-sekolah.
"Kami sendiri menargetkan, tahun 2012 ini, ada sebanyak seratus kantin sekolah dasar yang akan dilakukan pengujian atas berbagai produk yang dijajakan," katanya.
Seratus sekolah tersebut, demikian Nyoman Suandi, merupakan "ladang pendidikan" yang sebelumnya telah ditelusuri rawan dengan peredaran PJAS berbahaya.
"Ada klasifikasinya untuk menentukan sekolah mana yang akan dilakukan pengujian sampling hingga dilakukan bimbingan teknis. Dari seratus sekolah tersebut, memang rata-rata memiliki predikat C atau sangat kurang baik,"
Bahaya Makanan Jajanan Di Sekitar Kita
Bukan kali pertama kalau diberitakan jajanan anak sekolah (dan orang dewasa) tidak menyehatkan. Bahaya makanan jajanan sekolah dan makanan umum lainnya bisa muncul untuk jangka pendek, bisa juga pada jangka panjang.
Jangka pendek, terjadi keracunan makanan sebab tercemar mikroorganisme, parasit, atau bahan racun kimiawi (pestisida). Muntah dan diare sehabis mengonsumsi jajanan paling sering ditemukan.
Bahaya jangka panjang jajanan yang tidak menyehatkan apabila bahan tambahan dalam makanan-minuman bersifat pemantik kanker, selain kemungkinan gangguan kesehatan lainnya.
Kita menyaksikan hampir semua kalangan di Indonesia, baik anak sekolah, orang kantoran di kota besar, apalagi yang di pedesaan, rata-rata sudah tercemar oleh beragam bahan kimiawi berbahaya dalam makanan, kudapan, atau penganan jajanan mereka.
Mengandung Zat Warna Tekstil
Sebagai contoh adalah saus tomat. Tidak sedikit saus tomat yang beredar terbuat dari ubi, cuka, dan zat warna tekstil (rhodomin-B). Zat warna tekstil inilah yang diperkirakan berpotensi menimbulkan keluhan tersebut.
Sebagai contoh adalah saus tomat. Tidak sedikit saus tomat yang beredar terbuat dari ubi, cuka, dan zat warna tekstil (rhodomin-B). Zat warna tekstil inilah yang diperkirakan berpotensi menimbulkan keluhan tersebut.
Tidak hanya sekadar pusing belaka yang ditakutkan, melainkan juga bahaya jangka panjangnya. Zat warna tekstil jenis itu bersifat pemantik munculnya kanker bila dikonsumsi rutin untuk waktu yang sama.
Kita menyaksikan yang ada di meja makan warung nasi, penjual bakmi bakso, dan kantin sekolah, kemungkinan besar jenis saus tomat semacam itu. Kalau tidak, kenapa harganya bisa rendah sekali? Kecurigaan harus muncul bila ada saus tomat semurah itu.
Bukan cuma dalam saus tomat, zat warna tekstil rhodomin-B juga konon pernah ditemukan dalam lipstik dan pemerah pipi, selain bahan pewarna panganan dan jajanan, termasuk mungkin dalam sirup murah.
Dalam sebuah reportase sebuah stasiun TV swasta menyiarkan tayangan pembuatan sirup yang dijajakan di sekolah tersebut kurang higienis, memakai air mentah (belum dimasak) dan zat warna buatan yang diduga rhodomin-B juga.
Sirup dan limun murah di jajanan sekolah ini yang membuat kita prihatin. Generasi anak sekolah (pinggiran, dari ekonomi kurang mampu) kita tengah memanggul risiko terkena kanker saat dewasa, selain bahaya infeksi perut dadakan.
Bahaya Cacing
Melihat kondisi seperti ini, semakin murah-meriah suatu jajanan, boleh disimpulkan semakin besar berisiko membahayakan kesehatan. Bahaya jangka panjang yang lain juga muncul bila jajanan sampai tercemar cacing.
Melihat kondisi seperti ini, semakin murah-meriah suatu jajanan, boleh disimpulkan semakin besar berisiko membahayakan kesehatan. Bahaya jangka panjang yang lain juga muncul bila jajanan sampai tercemar cacing.
Kebanyakan sayur mayur mentah (pernah diselidiki) di supermarket mengandung telur cacing perut karena konon sebelum dibawa ke kota, dibersihkan memakai air selokan di gunung. Air selokan umumnya sudah tercemar tinja berpenyakit (penderita penyakit cacing perut).
Telur cacing juga dapat pula dibawa oleh jemari penjaja makanan (gado-gado, rujak, buah dingin, karedok, ketoprak) bila penjaja makanan (food handle) mengidap penyakit cacing.
Sehabis penjaja makanan buang air besar dan tidak membasuh tangan dulu tetapi langsung menyajikan makanan, telur cacing di kuku jemarinya akan mencemari makanan jajanannya.
Sehabis penjaja makanan buang air besar dan tidak membasuh tangan dulu tetapi langsung menyajikan makanan, telur cacing di kuku jemarinya akan mencemari makanan jajanannya.
Di sela-sela kuku jemari tangan telur cacing mengendon dan pindah ke makanan jajanan. Cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk, jenis-jenis cacing yang lazim ditularkan dari makanan jajanan.
Sering pengidap cacing tidak merasakan keluhan apa-apa, termasuk orang gedongan dan pekerja kantoran. Biasanya baru kedapatan cacingan kalau iseng melakukan pemeriksaan laboratorium tinja. Tahu-tahu ada telur cacingnya.
Pada anak sekolah, cacingan bisa berakibat kekurangan darah (anemia). Baru-baru ini diberitakan bahwa lebih separuh anak sekolah dasar (sampel sebuah yayasan LSM) menderita anemia. Besar kemungkinan, selain sanitasi yang buruk, penyebabnya bersumber dari jajanan harian yang tercemar cacing perut.
Bahan-Bahan Berbahaya
Pada intinya adalah sudah saatnya kita selaku orang tua maupun orang dewasa hendaknya berhati-hati apabila kita atau anak kita jajan di luar. Tentunya kita tidak ingin apabila kita apalagi anak kita mengidap penyakit kanker atau cacingan bukan?
Pada intinya adalah sudah saatnya kita selaku orang tua maupun orang dewasa hendaknya berhati-hati apabila kita atau anak kita jajan di luar. Tentunya kita tidak ingin apabila kita apalagi anak kita mengidap penyakit kanker atau cacingan bukan?
Sebagai tambahan wawasan, berikut ini beberapa bahan-bahan berbahaya yang sering digunakan oleh penjual jajanan yang tidak bertanggung jawab. Semoga dengan mengetahui jenis dan bahayanya, kita lebih berhati-hati di kemudian hari.
Gula bibit
Selain pewarna, jajanan kaki lima yang memang buat kantong ekonomi lemah, dengan harga yang lebih terjangkau, tak mungkin sepenuhnya menggunakan gula asli (gula pasir maupun gula merah), melainkan memilih gula bibit.
Selain pewarna, jajanan kaki lima yang memang buat kantong ekonomi lemah, dengan harga yang lebih terjangkau, tak mungkin sepenuhnya menggunakan gula asli (gula pasir maupun gula merah), melainkan memilih gula bibit.
Kita tahu gula bibit tidak semuanya aman bagi kesehatan. Sebut saja gula sakarin dan aspartam, yang jauh lebih murah dibanding gula asli. Bisa dipastikan jenis gula bibit murah begini, yang sudah dilarang digunakan, masih saja dipakai oleh rata-rata pembuat makanan dan minuman rumahan.
Limun, sirup, saus dan kecap murah, hampir pasti mencamprukan gula bibit, kalau bukan seluruhnya bahan kimiawi berbahaya ini. Pemanis buatan lain tentu ada yang lebih aman, dari daun stevia, misalnya.
Namun, karena harganya tidak terjangkau untuk membuat kudapan murah, pedagang memilih gula buatan yang lebih murah.Belakangan pemanis buatan aspartam juga gencar dilarang, lantaran efek buruknya, antara lain diduga terhadap otak. Namun, masih banyak jajanan dan penganan, selain industri makanan yang menggunakan aspartam.
Penyedap
Perhatikan bagaimana tukang bakso pinggir jalan menambahkan bumbu penyedap (sodium gluamic). Dahulu, untuk menuangkan bumbu penyedap (disebut mecin, vetsin) memakai sendok khusus terbuar dari kayu dengan penampang seujung kelingking.
Perhatikan bagaimana tukang bakso pinggir jalan menambahkan bumbu penyedap (sodium gluamic). Dahulu, untuk menuangkan bumbu penyedap (disebut mecin, vetsin) memakai sendok khusus terbuar dari kayu dengan penampang seujung kelingking.
Maksudnya paling banyak disedok pun, takarannya hanya seujung kelingking itu. Tidak demikian hal sekarang, rata-rata dituang langsung dari kantong plastik kemasan atau memakai sendok makan.
Semakin banyak penyedap dituangkan, semakin gurih rasa barang jualannya.Dari kacamata ekonomi, akan lebih menguntungkan bila menuangkan lebih banyak penyedap karena menambah lezat cita rasa jajanan.
Air putih (bukan kaldu) yang dibubuhi penyedap banyak-banyak dengan cara murah dan mudah menjadi sangat menyerupai kuah kaldu yang harus tinggi modalnya. Apa bahaya mengkonsumsi penyedap banyak-banyak?
Ya, bila dikonsumsi rutin untuk jangka waktu lama, penyedap buruk efeknya terhadap susunan saraf pusat, selain efek alergi bagi yang tidak tahan (post resntaurant syndrome), juga pusing-pusing sehabis makan di restoran (akibat penyedap).
Bagi mereka yang ingin aman, selain minta tidak pakai penyedap bila memeasan makanan restoran, masakan di rumah sendiri sama sekali bebas penyedap buatan. Rasa gurih sehatnya cukup hanya mengandalkan bahan alami, seperti rasa kaldu ayam, sapi atau ikan belaka. tanpa perlu menambahkan bumbu penyedap buatan.
Formalin
Kita juga mengenal bahan formalin. Selain digunakan buat pengawet mayat agar tidak lekas membusuk, formalin juga masuk ke indsutri makanan (rumahan). Bukan baru sekarang kita mendengar atau mungkin membaca kalau formalin juga masuk industri pembuatan tahu.
Kita juga mengenal bahan formalin. Selain digunakan buat pengawet mayat agar tidak lekas membusuk, formalin juga masuk ke indsutri makanan (rumahan). Bukan baru sekarang kita mendengar atau mungkin membaca kalau formalin juga masuk industri pembuatan tahu.
Agar awet tidak lekas rusak (basi), industri tahu (murah) juga memanfaatkan formalin, agar tidak sampai merugi. Tahu yang berformalin dijajakan di mana-mana. Padahal, formalin juga tidak menyehatkan.
Masalahnya, bagaimana mengontrol begitu banyak dan luasnya industri rumahan tahu di Indonesia? Formalin juga dimanfaatkan untuk proses pembuatan ikan asin. Penjualan ikan asin di suatu daerah, baru-baru ini diberitakan menurun akibat kedapatan pembuatannya memakai formalin agar lebih awet.
Selain formalin kita juga membaca atau mendengar pembuatan bakso mencampurkan bahan kimiawi boraks juga, selain beberapa jenis bahan kimiawi yang sudah terbukti membahayakan kesehatan, masih lolos tak terkontrol.
Betapa longgarnya kendali terhadap pemakaian bahan-bahan berbahaya karena memang tidak mudah rentang kendali untuk ribuan industri makanan dan minuman rumahan, termasuk jamu rumahan.
Minyak goreng bekas
Disinyalir, kebanyakan jajanan gorengan pinggir jalan juga menggunakan minyak goreng bekas, kalau minyak goreng yang sudah dioploas dengan minyak lain yang lebih murah. Minyak goreng oplosan ini yang diduga membahayakan kesehatan.
Disinyalir, kebanyakan jajanan gorengan pinggir jalan juga menggunakan minyak goreng bekas, kalau minyak goreng yang sudah dioploas dengan minyak lain yang lebih murah. Minyak goreng oplosan ini yang diduga membahayakan kesehatan.
Kita sudah tahu kalau minyak goreng bekas (jelantah) bersifat karsinogenik juga. Restoran ayam goreng yang tidak memakai lagi minyak goreng habis pakainya, menjualnya ke penjual gorengan pinggir jalan.
Kalau dikonsumsi rutin untuk jangka waktu lama, tentu sama tidak sehatnya dengan bahan karsinogenik lainnya. Termasuk jika kita melakukannya juga di rumah sendiri.
Strategi Dari BPPOM Dalam Masalah Ini
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki strategi baru untuk melindungi anak-anak sekolah dari jajanan tak sehat yang dijual pedagang kaki lima (PKL) di luar sekolah. Caranya adalah dengan mendorong dan menggalakkan program kantin sehat di setiap sekolah di seluruh Indonesia.
Kepala Biro Hukum dan Humas BPOM Hendri Siswadi menjelaskan, dengan adanya kantin sehat di masing-masing sekolah maka hal tersebut dapat menyelamatkan anak-anak dari bahaya makanan dan jajanan yang mengandung formalin, boraks, dan zat pewarna pakaian dari jajanan yang kini marak terjadi.
"Kita melakukan langkah kantin sehat, dan murah, jadi kalau anak-anak sudah mau jajan di kantin sehat di sekolah maka pedagang jajanan di luar sekolah jadi dia pergi sendiri dan anak-anak lebih memilih makanan yang murah dan sehat di dalam sekolah tersebut," kata Hendri di Jakarta, Jumat (9/3).
Hendri menjelaskan, kini BPOM juga telah membuat Satgas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal untuk mengontrol jajanan di luar sekolah. "Dalam hal ini melakukan upaya-upaya agar murid dan guru bisa memahami bahwa untuk jajanan anak sekolah ini perlu hati-hati," jelasnya.
Jadi, kata Hendri, pihaknya bekerja sama dengan dinas-dinas kesehatan dan dinas pendidikan untuk terjun langsung, dan beberapa waktu lalu kita juga memberikan penilaian terhadap kantin sehat. "Dan kita memberi apresiasi. Dan itu di seluruh sekolah di Indonesia. Dan kalau di Jakarta hampir di seluruh wilayah. Kan kita diseluruh indonesia kan punya balai POM. Dan gaungnya ini sudah makin besar," tandasnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas BPOM Hendri Siswadi menjelaskan, dengan adanya kantin sehat di masing-masing sekolah maka hal tersebut dapat menyelamatkan anak-anak dari bahaya makanan dan jajanan yang mengandung formalin, boraks, dan zat pewarna pakaian dari jajanan yang kini marak terjadi.
"Kita melakukan langkah kantin sehat, dan murah, jadi kalau anak-anak sudah mau jajan di kantin sehat di sekolah maka pedagang jajanan di luar sekolah jadi dia pergi sendiri dan anak-anak lebih memilih makanan yang murah dan sehat di dalam sekolah tersebut," kata Hendri di Jakarta, Jumat (9/3).
Hendri menjelaskan, kini BPOM juga telah membuat Satgas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal untuk mengontrol jajanan di luar sekolah. "Dalam hal ini melakukan upaya-upaya agar murid dan guru bisa memahami bahwa untuk jajanan anak sekolah ini perlu hati-hati," jelasnya.
Jadi, kata Hendri, pihaknya bekerja sama dengan dinas-dinas kesehatan dan dinas pendidikan untuk terjun langsung, dan beberapa waktu lalu kita juga memberikan penilaian terhadap kantin sehat. "Dan kita memberi apresiasi. Dan itu di seluruh sekolah di Indonesia. Dan kalau di Jakarta hampir di seluruh wilayah. Kan kita diseluruh indonesia kan punya balai POM. Dan gaungnya ini sudah makin besar," tandasnya.
Pola Hidup Konsumtif Karena Jajanan
Erat berkaitan dengan masalah ini adalah pengaruh konsumerisme yang bisa melanda diri anak. Tayangan-tayangan iklan untuk menarik minat anak tersebut dikhawatirkan membuat anak akan berlaku konsumtif.. Usaha untuk membangkitkan nafsu konsumerisme anak, bila dibiarkan akan memberi dampak negatif dalam keluarga. Orangtua yang terus membiarkan anak-anaknya menonton sembarang tayangan televisi, tanpa bimbingan dan pengawasan, maka perlahan-lahan membiarkan anak untuk menerima berbagai bentuk iklan untuk menyusup dalam pikiran anak.
Anak sebagai buah hati orangtua memang memberikan kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarga. Yang menjadi masalah dalam kebahagiaan ini adalah bila orangtua terlalu memanjakan anak sampai memberikan uang jajan yang berlebihan atau mengabulkan semua keinginan anak untuk jajan. Bukan kebahagiaan yang didapat, tapi anak akan berpola hidup konsumtif.
Cari Sumber Penyebab Anak Suka Jajan
Bagi orangtua yang berekonomi menengah ke atas, tentu tidak masalah jika anaknya hobi jajan. Tapi, bagi mereka yang berpenghasilan tidak seberapa tentu akan menjadi masalah. Uang jajan yang dikasih akan dirasa tidak cukup untuk memenuhi keinginan jajannya.
Ada beberapa faktor mengapa anak suka jajan diluar.
1. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di rumah tidak menarik baginya. Dalam beberapa kasus yang kami temukan di lapangan, anak jajan di warung karena dia merasa bosan dengan sajian atau menu yang ada di rumah.
2. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan pengganti untuk cemilannya.
3. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.
4. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan.
Mengatasi anak yang suka jajan tidaklah gampang, apalagi bila itu terpola cukup lama. Dibutuhkan ekstra kesabaran untuk mengurangi nafsu jajan si anak. Tambah lagi dengan adanya pihak lain seperti paman, tante, atau tetangga yang suka memberikan uang jajan kepada anak supaya mereka bisa dekat dengan anak. Ini secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada anak untuk berlaku konsumtif.
Bagi orangtua yang sudah mengerti tentang bahayanya jajan sembarangan juga harus mengajarkan dan mengingatkan kepada orang terdekat anak untuk membantu orangtua dalam mendidik anaknya supaya berhati-hati dalam menggunakan uang jajan. Orangtua tidak perlu sungkan untuk melakukan itu karena anak adalah tanggungjawab orangtua.
Solusi Menghadapi Anak Suka Jajan.
Selain ego dan perilaku eksploratif anak, perilaku ini bisa muncul karena peniruan dari orangtua atau orang terdekat. Di waktu pagi atau sore, sering kan orangtua menyetop tukang jualan yang lewat di depan rumah. Nah, perilaku ini dicoba ditiru anak. Dia ingin melihat reaksi bagaimana jika menyetop atau berteriak memanggil tukang jualan. Sebuah pengalaman menyenangkan jika dirinya berhasil mencegat tukang jualan itu, meski dia sebenarnya tak sungguh-sungguh menginginkan makanan itu.
Perilaku ini juga kemungkinan besar muncul jika rumah anak memang kerap dilewati pedagang. Tak demikian halnya bila anak berdiam di kompleks tertentu dimana minim pedagang atau bahkan sama sekali tak ada penjual makanan yang lewat.
Menyikapi:
Tentu kita tak bisa melarang tukang dagang untuk tidak lewat di depan rumah, tapi kita bisa mencegah agar anak membatasi kemauan jajannya. Berikut caranya:
* Disiplin dengan jadwal makan anak, kapan anak makan makanan pokok, selingan, dan sebagainya. Dengan begitu, anak tahu jadwal makannya. Makan di luar rumah dilakukan jika terpaksa, semisal tidak memasak.
* Jelaskan juga alasan yang mudah dipahami, mengapa dia dilarang jajan di luar rumah. Contoh, jajanan di luar rumah tidak sehat sehingga bisa menyebabkan anak sakit. Atau, dia tak diizinkan membeli karena baru saja makan makanan pokok, hingga bisa menyebabkan muntah karena kekenyangan.
* Perhatikan pula keinginan anak, apakah dia benar-benar menginginkan makanan itu, atau hanya sekadar kemauan di mulut saja. Tanyakan, "Apakah kamu yakin bisa melahap sate itu hingga habis?" Hindari mengancam anak seperti, "Awas, kalau makanan itu tidak habis Mama jewer!"
* Jika anak tetap ngotot meminta, sementara orangtua yakin dia tak akan menghabiskan jajanannya, alihkan perhatiannya. Ajak bermain. Jika dia tetap berontak dan menangis, apa boleh buat, tenangkan dirinya, seraya tetap memberikan alternatif aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian anak.
* Menyediakan aneka makanan dan kudapan sehat. Orangtua dapat berkreasi membuat makanan sehat bagi anak. Ia pun terbiasa makan makanan rumah, dan menghindari jajanan tak sehat.
Senang Pesan Makanan
Anak kerap minta macam-macam saat jadwal makan tiba. Minta nasi gorenglah, mi rebus, atau makanan kesukaan lainnya. Sayangnya, dia tak berselera begitu makanan terhidang, dia hanya memakan satu sendok, untuk selanjutnya memesan makanan lainnya, begitu seterusnya hingga orangtua kesal.
Penyebabnya bermacam-macam, boleh jadi anak tak menikmati suasana makan. Umpama, orangtua langsung memaksa anak menghabiskan makanan. Bisa juga karena makanan itu memang tidak enak, sehingga anak meminta makanan baru. Atau, anak hanya mencari perhatian dengan membuat kesal orangtua. Semakin orangtua memarahi, semakin menjadi-jadilah sikapnya. Ini akibat egonya yang tinggi.
Menyikapi:
Membuat menu masakan sesuai selera anak bisa dijadikan pilihan. Variasikan menu setiap hari agar anak tak bosan. Buat jadwal daftar makanan yang akan dimasak setiap harinya. Selanjutnya, ciptakan suasana makan yang menyenangkan, semisal dengan mengajaknya berbicara tentang asal usul makanan yang disantapnya. Selidiki juga setiap permintaan anak, apakah dia sungguh-sungguh menginginkan makanan itu, atau sekadar mencari perhatian. Ingat, komunikasi provokatif anak tak hanya berupa sikap kasar tapi juga permintaan yang mengada-ada.
Ajarkan juga kepada anak untuk menghargai makanan. Makanan jangan dibuang-buang atau dibiarkan banyak tersisa. Juga hargai usaha ibu yang telah memasak dan menghidangkan makanan itu.
Tunjuk Ini dan Itu saat Jalan-Jalan
Anak senang mampir ke toko mainan/makanan, lalu membeli sesuatu yang tak benar-benar diinginkannya.
Menyikapi:
Mencegah lebih baik daripada mengatasi kerewelan anak yang keinginannya ditolak. Jika Anda hendak berbelanja ke mal atau pasar, pastikan menghindari toko mainan, atau jika terpaksa harus melewatinya, alihkan perhatian anak dengan mengajak ngobrol, dan sebagainya. Selain itu, buatlah komitmen saat hendak mengajak anak berbelanja. Jelaskan konsekuensi jika anak tetap merengek minta dibelikan mainan. Misal, tidak lagi mengajaknya bepergian.
Sering ke Warung
Sering kan anak bolak-balik ke warung untuk membeli jajanan, seperti permen, snack, cokelat, dan seterusnya. Lagi-lagi jajanan itu hanya dicolek sebentar, lalu anak beralih ke jajanan lain yang dirasanya menarik. Ini terjadi dari pembiasaan orangtua yang selalu memenuhi keinginan anak untuk jajan dan tak ada upaya membatasinya. Akibatnya, anak bebas bolak-balik membeli semua barang/makanan kesukaannya. Bisa juga perilaku ini muncul karena meniru temannya.
Menyikapi:
Jangan berikan uang saku setiap hari kepada anak. Batasi frekuensi jajan, misal, dua kali seminggu. Berlakukan aturan itu kepada anak dan terapkan dengan konsisten. Isi kegiatan anak sehari-hari dengan aktivitas menyenangkan, sehingga tak ada waktu baginya bolak-balik ke warung hanya untuk jajan. Pastikan juga perut anak kenyang. Dengan demikian, perutnya tak diisi jajanan tak sehat yang dibelinya di warung.
Solusi yang lain
- Jika anak makan di sekolah, ada baiknya Anda bertanya kepada pihak sekolah: apa saja jenis makanannya (gizinya seimbang atau tidak), dari catering mana? Jangan ragu untuk complain kalau makanan dari sekolah kurang memuaskan.
- Kalau Anda kurang sreg dengan makanan dari sekolah, mengapa tidak membawa bekal dari rumah. Lengkapi dengan sayur-mayur, daging, susu dan buah-buahan. Sudah pasti sehat dan kebersihannya terjaga.
- Jika membawa makanan sendiri, agar tidak bosan, coba kombinasikan menu setiap hari. Sandwich berisi tomat, keju dan daging ayam atau roti dengan selai kacang dapat menjadi menu favorit mereka.
Sumber Kitab :
- Kitab Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi, bab Adab tertib Makan
- 101 Masalah Anak Sekolah,
- Pekanbaru Micom
- Liputan 6 .com
- Makalah Penyakit Maag dan Al – Qur’an ,
Dr. Ahmad Zain Annajah, MA
waaaah, mantab nih artikelnya
BalasHapusmakasih udah berbagi ilmunya gan
jajanan anak sekolah terlaris
teriamakasih banyak, sangat menarik sekali pembahasannya...
BalasHapushttp://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-limpa-bengkak/