Masalah PR dari Sekolah dan Solusinya*)
Oleh : Ahmad Riyadi, S.Pd.I
Sebenarnya pekerjaan rumah (PR) termasuk dalam kurikulum pendidikan hampir diseluruh negara di dunia. Jadi konsep PR itu sah – sah saja . Tapi memang perlu diperhatikan seperti apa PR yang ideal itu. Contoh untuk kelas 1 SD, sebaiknya hanya ada satu PR setiap hari. Anak juga akan jenuh dengan materi PR yang monoton dan menjemukan maka bentuk format PR harus dibuat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan mempertimbangkan kemampuan anak sehingga anak tidak stress dan terbebani. Masalah ini jangan dianggap enteng karena anak akan tertekan dan pada akhirnya membuatnya tak bisa duduk dan tak mampu berfikir dengan baik. Padahal keterbatasan konsentrasi akan menyebabkan potensinya tidak muncul dan kemudian membuatnya kesal, menjadi terbebani atau bahkan trauma sekolah.
Orangtua yang melihat anaknya terlalu banyak dibebani PR, sebaiknya segera berkomunikasi dengan guru kelasnya dengan menyertai bukti. Pihak guru atau sekolah mesti terbuka dengan segala bentuk pengaduan dari orangtua agar didapat keputusan terbaik bagi semua pihak.
Solusi orangtua jika anak mengalami banyak PR
1. Pahami sistem pembelajaran di sekolah, termasuk kurikulum yang harus diajarkan kepada anak.
2. Orangtua sebaiknya menanyakan kepada anak setiap hari ada PR tidak. Bila perlu komunikasikan dengan guru kelas maupun orangtua murid lainyya.
3. Dampingi anak sewaktu mengerjakan PR. Tujuannya untuk memotivasi sekaligus mengoreksi bila yang salah.
4. Orangtua harus bersikap tegas untuk memberi kesempatan pada anak mencoba mengerjakan sendiri PR- nya. Jika ada kesulitan, orangtua boleh turun tangan.
5. Mau tidak mau orangtua harus rajin menyegarkan pengetahuannya mengenai perkembangan anak, baik melalui buku, majalah, internet atau sumber pengetahuan lainnya. Tujuannya tak lain untuk meminimalkan kesenjangan komunikasi.
*) disarikan dari buku 101 masalah di sekolah, Rahmitha P. Sandjojo, Psi, Dra Dewi Mariana, Fetriani F. Syahrul, Psi, M.Si.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar